Rayith Note (01) XX-XX-2009, Efektif ‘07

Kali ini giliran Bu Sulis, seorang guru yang mengajar Bahasa Indonesia, sekaligus wali kelas Efektif kelas 3. Beliau hendak memberikan tugas kepada murid-muridnya. Dengan tenang, suaranya mengambil alih perhatian seluruh murid-muridnya pagi itu. “Hari ini kalian semua akan saya nilai, seberapa lihai kalian menggunakan mimik wajah, serta gerak bahasa tubuh. Yah semacam akting.”

“nanti peragakan maju ke depan yaa. Yang mau maju terserah, boleh maju per individu atau berkelompok.”

Seluruh murid masih memperhatikan.

“Apa yang akan kalian tampilkan ke depan juga terserah. Entah mau nyanyi, mau baca puisi, drama, akting, terserah. Yang penting bagaimana suara kamu, mimik wajah, serta bahasa tubuh, itu nanti yang akan saya nilai!”

Selanjutnya Bu Sulis memberi waktu 'break' untuk berpikir, dan mempersiapkan apa yang akan ditampilkan para murid-murid setelah itu. Kelas pun hening sejenak. Berbagai ide dan unek-unek pun terlintas di setiap benak murid-murid pagi itu.

Penampilan pertama adalah Riga Maulana dan Nur Sakti. Mereka berakting seperti menangisi sesuatu. Di depan mereka saling berpelukan, dan menangis. Yah, akting mereka cukup menarik.

# Gak blas !!!

Dan penampilan demi penampilan berjalan, semakin berlangsung semakin marak dan heboh! Mulai dari Ari Kartika dan Nindy Elfira yang berduet menampilkan drama yang isinya tentang 'rebutan pacar'. Penampilan menarik yang oleh Kartika Puspita yang membawakan sebuah puisi dengan iringan genjrengan lembut melodi gitar M. Qistyan. Sampai tampilnya drama gak jelas yang disuguhkan oleh Yudha Perwira, Galih Wijaya, serta M. Al Gazali, yang entah apa itu isi dramanya, gak jelas seperti orangnya...

Dan semuanya berlangsung sangat cepat, Happy and Fun! Ricuhnya kelas itu, tawa mereka, benar-benar masa SMA yang indah...

Akhirnya! Sampai pula di saat Bu Sulis mengumumkan bahwa semua murid-murid sudah maju dengan masing-masing penampilan, kecuali satu peserta terakhir. Rayith, dia diminta untuk segera maju untuk membawakan penampilan terakhir.

Ah, itu dia! Saat-saat terakhir yang paling ditunggu-tunggu. Penampilan seorang Rayith KHY. Penampilan seorang superstar!

# Muntah darah

Semua mata tertuju pada Rayith, yang masih duduk manis di bangkunya. Seisi kelas hening sejenak. Rayith pun menghela napasnya, dan tersenyum. Dia bergegas bangkit dari duduknya, dan mulai melangkah dengan mantap. Ricuhnya tepuk tangan seluruh murid-murid di kelas itu pun mengiringi setiap langkahnya maju ke depan kelas.

Apa yang akan Rayith tampilkan?? Sebegitu hebohnya mereka?? Bu Sulis hanya terdiam, dan mengamati.

Rayith sudah siap di depan. Dia mengangkat kedua tangannya, isyarat untuk mereka agar semuanya segera diam. Dengan lagaknya, Rayith seraya berkata, “Diam. Kalau tidak diam, tidak akan saya mulai.”

Lagi, seisi kelas pun kembali hening sejenak. Bu Sulis masih mengamati.

“Oke. Saya akan memberikan satu pertanyaan kepada kalian semua. Harap dengarkan baik-baik.”

# Tamat
maaf gak ada gambarnya wkwkwkwkwk